Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, melaporkan bahwa sebanyak 245 ekor babi di Timika telah mati akibat terserang virus ASF.
Kepala Disnakeswan Mimika, drh. Sabelina Fitriani, menyampaikan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus, Disnakeswan Mimika telah membagikan disinfektan kepada para peternak babi. Langkah ini diambil untuk mencegah bertambahnya jumlah kematian ternak babi.
Langkah-langkah yang telah kita lakukan mulai dari sosialisasi hingga distribusi disinfektan kepada peternak, dengan tujuan melakukan penyemprotan di kandang ternak setiap hari
Kepala Disnakeswan Mimika, drh. Sabelina Fitriani
kata Drh. Sabelina, selain penyemprotan disinfektan, Disnakeswan juga akan melakukan penyuntikan serum Convalsen yang diharapkan dapat melindungi ternak babi yang sakit dan yang berada dalam masa inkubasi virus mematikan tersebut.
Serum ini bukan vaksin, tetapi serum yang memiliki kandungan antibodi yang tinggi, diambil dari serum babi yang pernah terpapar ASF. Peternak yang membutuhkan penyuntikan bisa menghubungi kami, karena petugas kami hanya dapat melayani satu kandang dalam satu hari
Drh. Sabelina Fitriani
Menurut drh. Sabelina, kebocoran masuknya virus ASF ke Mimika diduga disebabkan oleh makanan olahan daging babi yang dibawa dari luar Timika, seperti se’i dan lainnya. Virus tersebut kemungkinan belum mati saat dimakan dan sisa makanannya dibuang, kemudian diambil oleh peternak untuk pakan ternak babi.
Pemerintah Daerah Mimika sebelumnya telah mengeluarkan larangan terkait pemasukan ternak babi dan olahan daging babi ke Kabupaten Mimika.
Virus ini mungkin berasal dari makanan olahan daging babi, entah sebagai oleh-oleh atau makanan sehari-hari. Kemudian sisa makanan tersebut dibuang atau diberikan kepada ternak sendiri, yang kemudian menjadi sumber penularan
Drh. Sabelina Fitriani
Selain langkah-langkah tersebut, Disnakeswan berencana untuk melakukan penutupan penjualan daging babi dalam waktu dekat hingga kondisinya terkendali.
Kami mohon pengertian dan kerjasama dari masyarakat. Mungkin satu minggu ke depan, kami akan menutup penjualan daging babi untuk sementara waktu, dan kami harap masyarakat dapat memahaminya
Drh. Sabelina Fitriani