Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Dinas Pariwisata Kebudayaan, Pemuda Dan Olahraga (Disparbudpora) menggelar Turnamen Kejuaraan Tenis Meja, Bupati Cup Tahun 2024, pada Senin (16/12/2024) di Gelanggang Olahraga (GOR) Futsal Timika, Jalan Poros Sp5, Mimika, Papua Tengah.
Turnamen kejuaraan Tenis Meja Bupati Cup ini di ikuti oleh 30 orang peserta usia di bawah 13 tahun, dari 15 Sekolah Dasar (SD) di Timika.
Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Mimika, Septinus Timang dalam sambutannya mewakili Bupati Mimika Valentinus Sudarjanto Sumito mengatakan, Tenis Meja masuk ke Indonesia pada Tahun1930 di bawa oleh Belanda. Dan pada Tahun 1948, tenis meja secara resmi di perkenalkan oleh pemerintah melalui Pekan Olahraga Nasional (PON).
Di Papua, Tenis Meja tidak terlalu populer dibandingkan dengan Sepak Bola, Futsal, dan Bola basket.
Ia juga menjelaskan bahwa turnamen ini adalah kegiatan yang tertunda, yang seharusnya dilaksanakan di bulan Oktober lalu.
“Jadi seharusnya turnamen ini diadakan di bulan Oktober kemarin. Tetapi, karena situasi yang tidak memungkinkan (dipakai pleno KPU), sehingga kegiatan ini bergeser kebulan Desember ini,” ungkap Septinus.
Selanjutnya Septinus mengatakan bahwa ketika berbicara tenis meja di Indonesia, mungkin hanya sosok Sugeng Utomo saja yang banyak dikenal.
“Saya berharap, dari kegiatan turnamen ini, kedepannya akan ada atlit tenis meja berprestasi dari Mimika, yang dapat berbicara mewakili Mimika di tingkat nasional,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Disparbudpora Mimika, Elisabeth Cenawatin mengatakan, untuk di Kabupaten Mimika Cabang Olahraga (Cabor) yang paling diminati adalah Sepak Bola, Basket, dan Futsal. Sedangkan Cabor Tenis Meja belum terlalu diminati.
“Saya pikir kegiatan ini sangat baik untuk pembinaan sejak usia dini. Dan ini sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah untuk melihat potensi, bakat, dan minat pada anak,” ujar Elizabeth.
Lebih lanjut Ia memberitahukan bahwa Kemarin lalu juga baru adakan kejuaraan Bulu Tangkis se-Tanah Papua.
“Jadi, kedepannya kegiatan – kegiatan seperti ini harus terus dikembangkan. Untuk melihat bakat dan minat, sekaligus pembinaan sejak usia dini. Bukan hanya Cabor ini saja (tenis meja). Tetapi, juga untuk Cabor – cabor lainya,” tutup Elizabeth.