Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK) menggelar Musyawarah Besar Ke-1 (MUBES Ke – 1) dengan tema NEGELE ATIE yang artinya “DI AKUI SEBAGAI PEMILIK” dan Mampu, Berkompeten, Bermartabat, Mandiri, Berdaya Saing, dan Sukses. Mubes Ke-1 ini dilaksanakan pada Jumat (24/01/2025) di salah satu Hotel, Jalan Budi Utomo, Timika, Papua Tengah.
Dalam kegiatan MUBES-1 HAPAK ini, HAPAK juga merayakan Hari Ulang Tahun Ke- 1 (HUT HAPAK Ke – 1).
Ketua umum HAPAK, Captain Oteanus Hagabal dalam sambutannya memberikan apresiasi yang setinggi – tingginya, terkhusus untuk pendiri HAPAK, teman – teman, dan simpatisan HAPAK yang mempunyai loyalitas tinggi, untuk berjuang dari Tahun 2020 hingga saat ini.
Captain juga memberikan apresiasi yang setinggi – tingginya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya MUBES ini, baik secara moral maupun meterial. Maupun tenaga dan pikiran, demi kesuksesan acara ini.
“Kehadiran kita disini adalah bukti nyata, semangat kebersamaan dan komitmen kita. Untuk membangun, dan sebagai wadah untuk memberdayakan masyarakat Amungme dan Kamoro, dalam persaingan dunia usaha,” ucapnya.
Lanjutnya, HAPAK didirikan dengan semangat moto NEGELE ATIE yang berarti Di Akui Sebagai Pemilik. Dan juga memiliki visa, untuk membuktikan bahwa pengusaha Amungme dan Kamoro mampu bersaing, berkompeten, bermartabat, mandiri dalam dunia usaha. Memiliki jiwa berdaya saing yang tinggi menjadi pengusaha – pengusaha adat yang sukses di atas tanahnya sendiri.
Oteanus Hagabal juga mengungkapkan bahwa HAPAK juga memiliki visi untuk memberdayakan pengusaha adat, agar mampu bersaing dalam dunia bisnis yang modern, tanpa meninggalkan nilai – nilai adat dan budaya. HAPAK pun akan menjadi mesin penggerak dalam pembangunan ekonomi masyarakat adat yang berlandaskan kearifan lokal.
“Dan, untuk memagari hak – hak usaha bagi anak – anak asli Amungme dan Kamoro beserta lima suku kekerabatan, atau OAP. HAPAK juga akan menjaga, dan melestarikan warisan budaya. HAPAK akan tetap hidup dari perubahan jaman,” tegasnya.
Namun, lanjut Oteanus Hagabal, juga memahami bahwa hal ini tidaklah mudah. Karena menurutnya selama ini sudah banyak tantangan yang di hadapi bersama, mulai dari keterbatasan akses, dukungan sumberdaya, hingga dinamika sosial yang kompleks.
“Tetapi, dengan semangat politik dan dukungan dari seluruh anggota, terlebih khusus semangat seluruh pendiri, kita berhasil mencapai banyak hal yang patut kita syukuri dan banggakan,” ujarnya.
Captain pun berharap melalui MUBES – 1 ini, semuanya bisa bersama – sama merefleksikan perjalanan selama tiga tahun terakhir. Dan mengevaluasi apa yang telah di capai, dan apa yang perlu kita perbaiki. Menyusun program kerja yang relatif, inovatif, dan berdampak langsung bagi masyarakat adat Amungme Dan Kamoro.
Selanjutnya, memilih pemimpin, dan pengurus baru, kata Oteanus harus memiliki integritas, visi, dedikasi untuk melanjutkan perjuangan hapak dengan menguatkan solidaritas dan semangat kebersamaan, sehingga HAPAK dapat terus tumbuh menjadi organisasi yang kuat, profesional, dan berkontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat adat secara keseluruhan.
Diakhir sambutannya Captain berharap bahwa melalui MUBES ini HAPAK mampu mengambil keputusan – keputusan yang bijak, dan strategis. Demi masa depan yang lebih baik bagi masyarakat adat Amungme dan Kamoro.
“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum yang baik. Untuk mempererat kesatuan, memperkuat jati diri, dan melangkah bersama menuju perubahan yang positif,” tutupnya.
Sementara itu Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pembangunan Inosensius Yoga Pribadi dalam sambutannya mengatakan, musyawarah ini memiliki arti yang sangat penting dan strategis, dalam upaya menghimpun dan menyatukan seluruh pengusaha dari suku Amungme dan Kamoro. Serta memperkuat persatuan, solidaritas, dan kerja sama dalam membangun perekonomian daerah yang mandiri dan berkelanjutan.
“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada panitia pelaksana yang telah berinisiatif menyelenggarakan kegiatan ini. Saya juga mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta MUBES Ke-1, baik yang berasal dari Mimika maupun dari luar daerah,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan, melalui musyawarah besar ini memiliki kesempatan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi para pengusaha dari suku Amungme dan Kamoro. Menyusun rencana kerja dan strategi bersama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis adat dan budaya lokal. Dan memperkuat peran pengusaha lokal, sebagai motor penggerak pembangunan daerah, terutama dalam menghadapi persaingan di era modern.
Lebih lanjut Yoga juga memberitahukan bahwasanya Pemerintah Daerah (Pemda) berkomitmen untuk terus mendukung langkah – langkah strategis yang dihasilkan dari musyawarah ini. Dan, kami (Pemda) menyadari, bahwa pengusaha lokal memiliki peran besar dalam mendorong perekonomian. Menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Saya berharap, hasil musyawarah besar ini tidak hanya menjadi dokumen yang tersimpan. Tetapi, dapat di implementasikan secara nyata untuk membangun sinergi antara pengusaha, pemerintah, dan masyarakat adat,” pungkasnya.