Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang juga Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin memimpin ibadat Vesper Agung di Gereja Katedral Tiga Raja Timika, Selasa (13/5/2025).
Sehari sebelum Pentahbisan Uskup Mgr. Bernardus Bofitwos OSA yang direncanakan Rabu (besok-red) tanggal 14 Mei 2025, ribuan umat Katolik di Timika mengikuti Misa Vesper Agung.
Selain umat Katolik dalam misa ini juga dihadiri oleh para uskup dari seluruh Indonesia, serta biarawan-biarawati dari berbagai ordo.
Vesper Agung sendiri bermakna sebagai doa atau ibadat sore meriah dalam tradisi Katolik sebelum Misa Tahbisan Uskup, sebagai wujud ungkapan syukur atas pemilihan Mgr.Bernadus Bofitwis Baru, OSA sebagai Uskup Timika.
Dalam misa Vesper Agung meliputi Pengakuan Iman, Sumpah Setia, dan Pemberkatan Pemberkatan lambang-lambang Episkopal.
Dalam homilinya, Mgr. Antonius menyampaikan bahwa salah satu kebutuhan jaman ini adalah figur menonjol kesuciannya di muka umum hingga memberi jalan pada kebaikan dan kebenaran yang mengantar sesama kepada damai sejahtera.
“Figur tersebut hadir sebagai pintu menuju Sang Kebenaran dan Kehidupan, yakni Yesus Kristus. Ia tampil sebagai pintu menuju sang kebenaran dan kehidupan yaitu Yesus sendiri. Kita lihat, mengalami hidup Paus Fransiskus yang sederhana penuh bela rasa menjadi teladan yang luar biasa,”ujar Mgr. Antonius.
Disampaikan Mgr. Antonius bahwa Uskup Timika terpilih Mgr Bernadus Bofitwos Baru, OSA menjadi pintu bagi sesama yang mengantar pada Yesus, dengan moto pastoralnya ‘Ego Sum Ostium’ atau akulah pintu,
barang siapa masuk melalui aku ia akan selamat dan dia akan masuk dan keluar serta menemukan padang rumput, Yohanes 10:9.
“Kiranya ini menjadi bagian dari perjalanan Tahun Yubileum, di mana kita sebagai peziarah pengharapan diundang untuk melewati pintu suci yaitu Yesus sendiri yang mengantar kita pada Bapa,” ujar Mgr. Antonius.
Lanjut Mgr. Antonius, dengan moto pastoralnya, Uskup Timika terpilih Mgr Bernadus Bofitwos Baru, OSA mengundang umat gereja Keuskupan Timika untuk menjadi pintu suci bagi sesama, teladan kesucian bagi satu sama lain.
