Seorang anggota Pantia Pengawas Distrik (Pandis) Potowaiburu Mimika Barat Jauh bernama Daud Kudiai, dilaporkan hilang pada tanggal 11 Februari 2024 malam. Saat itu Daud Kudiai sedang mengikuti rapat persiapan Pemilu di Kantor Distrik Potowaiburu, namun Daud tiba-tiba keluar dari rapat dan Hingga saat ini, keberadaannya masih belum diketahui.
Keluarga korban, yang diwakili oleh Oktovianus Dogopia, menyatakan Daud Kudiai adalah anggota Pandis Potowaiburu yang sedang melaksanakan tugas negara, khususnya terkait Pemilu 2024.
Keluarga merasa sedih dan kecewa dengan respon yang minim dari pihak terkait, termasuk Bawaslu dan pemerintah daerah setempat, sejak kabar hilangnya Daud Kudiai terdengar. Keluarga melepaskan Daud Kudiai untuk menjalankan tugas negara dalam keadaan sehat.
Anak ini dikatakan hilang tanggal 11 malam sampai saat ini.
Keluarga korban, yang diwakili oleh Oktovianus Dogopia
Keluarga berharap agar semua pihak terkait, termasuk Bawaslu, lembaga terkait dan pemerintah daerah, segera bertindak untuk menemukan Daud Kudiai.
Oktovianus menegaskan bahwa ini bukan kehilangan logistik, melainkan kehilangan seorang manusia yang tengah menjalankan tugas negara.
Keluarga menekankan bahwa perhitungan suara Distrik Potowaiburu tidak boleh dilakukan sebelum keberadaan Daud Kudiai diketahui.
Selama belum ditemukan, tidak boleh ada perhitungan suara, Itu tuntutan dari keluarga dan kami berikan waktu sampai hari Selasa, jadi hari Rabu sudah harus ditemukan.
Oktovianus Dogopia
Kata Oktovianus, hasil pertemuan dengan Bawaslu, tidak melakukan perhitungan suara Distrik Potowaiburu sebelum Daud ditemukan.
Ketua Bawaslu Mimika Frans Wetipo menjelaskan Pandis ini bukan hilang tetapi pada saat sedang berlangsung pertemuan, dirinya keluar dan sampai hari ini belum dapat informasi keberadaanya.
Upaya kami dari bawaslu, lembaga sudah fasilitasi keluarga sampai ke lokasi hilangnya Daud yaitu Distrik Mimika Barat Jauh. Disana kami berupaya dengan masyarakat mencari tetapi tidak temukan. Pada kamis kemarin, keluarga datang dan kami lakukan doa bersama.
Ketua Bawaslu Mimika Frans Wetipo
Frans menambahkan, hari ini orang tua Daud minta penjelasan terkait kejadian mulai dari perjalanan awal sampai hilangnya anak tersebut.
Tadi saya kasih penjelasan dari Kepolisian, Pandis, PPD yang ada karena waktu itu mereka turun sama-sama yaitu pada 11 Februari 2024 dalam rangka pengawalan logistik ke Distrik. Jadi tadi sudah diberikan keterangan kepada pihak keluarga. Kami juga sedang berupaya komunikasi berjenjang dengan bawaslu Provinsi, Pemkab Mimika, pihak keamanan sudah bangun komunikasi dan tetap berjalan.
Ketua Bawaslu Mimika Frans Wetipo
Perhitungan sedang berjalan sehingga Bawaslu tidak bisa simpulkan disini karena harus koordinasi ketingkat atasan terkait permintaan keluarga Daud seperti ini. Sebagai pengasuh tingkat kabupaten, bawaslu tidak bisa simpulkan dan putuskan sendiri.
Karena kami ada pimpinan jadi harus komunikasi sehingga langkah yang baik seperti apa. Yang sudah pleno tingkat Distrik, saya belum dapat informasi soal pleno di Distrik Mimika Barat Jauh, apakah sudah berjalan atau belum. Kami dan keluarga berusaha harus dapat dan pesan keluarga. Walaupun tinggal tulang tetap harus bawah pulang ke keluarga. Kami tim yang ada tetap berupaya.
Kedatangan keluarga selain minta keterangan kejadian awal, keluarga minta juga dalam waktu dekat bisa memfasilitasi keluarga ke Distrik cari anak sama-sama.