Inspektorat Kabupaten Mimika gelar Sosialisasi Manajemen Resiko bagi Para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemerintah Kabupaten Mimika Tahun 2024. Kegiatan dibuka oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Mimika, Willem Naa pada Selasa (02/04).
Sambutan Bupati Mimika Eltinus Omaleng menyampaikan dalam kehidupan ini selalu dihadapkan pada suatu ketidakpastian sebuah risiko yang bisa bersifat merugikan sisi lain. Ketidakpastian juga menjadi kesempatan yang bisa menguntungkan dalam mengatur sesuatu.
Segala bentuk ketidakpastian harus selalu menjadi bahan perhitungan dan harus mampu dikelola dengan kemampuan yang baik, dan pengelolaan ketidakpastian inilah yang dalam ilmu manajemen dikenal sebagai manajemen risiko.
Dalam prosesnya, manajemen risiko dapat dimasukkan dalam perencanaan manajemen dimana perencanaan kegiatan secara sempurna harus memasukkan unsur risiko, guna menjawab serta mengantisipasi kemungkinan yang merugikan organisasi di kemudian hari,
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Mimika, Willem Naa
Dari gambaran tersebut, dapat dikatakan bahwa manajemen risiko adalah proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan untuk keputusan yang lebih konsisten dalam pencapaian tujuan dan mengurangi dampak merugikan pada suatu kejadian bagi organisasi.
Selain itu, manajemen risiko berfungsi untuk melakukan pengawalan bagi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi selanjutnya.
“Tujuan dari manajemen risiko sendiri untuk menjamin bahwa suatu organisasi dapat memahami, mengukur serta memonitor berbagai macam risiko yang terjadi dan juga memastikan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dapat mengendalikan berbagai macam risiko yang ada agar pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar,
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Mimika, Willem Naa
Oleh sebab itu, perlu adanya dukungan dalam menyusun kebijakan dan pedoman manajemen risiko sesuai dengan kondisi organisasi. Secara umum fungsi manajemen risiko digunakan sebagai dasar dalam memprediksi bahaya atau hal yang tidak menyenangkan yang akan dihadapi dengan perhitungan yang cermat serta pertimbangan yang matang dari berbagai informasi di awal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, Ketua Panitia Primus Lesomar mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan arahan kepada pimpinan OPD, agar saat merencakan program kegiatan di OPD masing-masing sudah harus mempertimbangkan resiko resiko yang akan terjadi.
Ia mengatakan, salah satu resiko yang dimaksud dalam program kegiatan ialah korupsi.
Jadi ini supaya nanti kegiatan bisa jalan tanpa ada penyimpangan atau pelanggaran hukum. Sosialisasi ini juga mendatang tiga pemateri dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua,
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Mimika, Willem Naa
Penerapan manajemen risiko di sektor publik diharapkan akan mampu mengendalikan risiko organisasi sektor publik, sehingga perannya dapat berjalan maksimal. Lebih dari itu, melalui manajemen risiko, sektor publik diharapkan mampu mendukung peningkatan kinerja Pemerintah Daerah. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari. (Rty)