Masyarakat di lima Distrik Kabupaten Puncak, terhitung lima bulan terakhir ini mengalami krisis makanan, pendidikan dan kesehatan. Keadaan ini karena jembatan penghubung antar Kampung dan Distrik patah bahkan putus, sehingga akses aktifitas masyarakat terhenti.
Kondisi ini membuat masyarakat Puncak di Timika membentuk tim bencana alam dan kemanusiaan guna menggelar bakti sosial penggalangan dana dan bahan makanan di beberapa titik untuk membantu masyarakat yang terkena musibah dan trauma akibat situasi keamanan yang juga kurang baik.
Ketua Tim Bencana Alam dan Kemanusiaan Distrik Beoga Kabupaten Puncak Papua Tengah, Yunias Kulla kepada CNDIndonesia.Com mengatakan bahwa masyarakat Puncak yang ada baru saja bentuk tim yang disebut tim bencana alam dan kemanusiaan. Tim ini dibentuk setelah Distrik Beoga yang beberapa waktu lalu di lima Distrik Kabupaten Puncak terjadi musibah bencana alam yaitu jembatan penghubung yang putus.
Kami mengingat bahwa kondisi masyarakat disana baik sisi kesehatan, pendidikan, ekonomi, tidak ada akses kesana. Pesawat tidak bisa masuk sudah lima bulan. Sehingga kami bentuk tim ini. Kami akan gelar penggalangan dana sekaligus lobi ke Pemerintah Kabupaten Puncak, Mimika dan Pemerintah Propinsi Papua Tengah,
Ketua Tim Bencana Alam dan Kemanusiaan Distrik Beoga Kabupaten Puncak Papua Tengah, Yunias Kulla
Yunias menambahkan, bakti sosial berupa penggalangan dana juga bahan makanan. Untuk itu kami berharap Pemerintah Kabupaten Puncak bisa membantu tim dalam bentuk apapuan. Baik bamak maupun dana juga penerbangan ke Puncak lebih khusus di Distrik Beoga.
Tim dibentuk terdiri dari pengarah kegiatan, ketua tim, sekretaris tim, koordinator dari beberapa titik yaitu Timika, Nabire, Jayapura, Puncak. Dimana masing-masing titik sudah ada koordinator yang dipercayakan untuk penggalangan dana. Namun tetap melalui satu pintu yaitu tim di Timika. Tujuannya agar bisa suplay dana ke Beoga untuk masyarakat lebih cepat.
Penggalangan dana akan berlangsung di Timika, Nabire, Jayapura dan Se- Jawa Bali. Kegiatan baksos akan berlangsung dalam waktu dekat ini. Yunias juga mengatakan akses penerbangan sudah lima bulan tidak ada, tetapi berapa hari ini Pilot sudah masuk dua flight yang antar bamak kesana.
Kondisi masyarakat saat ini sangat krisis kesehatan, ekonomi, pendidikan. Selain itu akses induk ke empat Distrik juga terputus saat banjir besar, jembatan terputus. Pemerintah Puncak sudah mengirim bantuan. Namun selama lima bulan ini baru dapat bantuan kemarin ada dua kali fligt.
Penggalangan dana melibatkan Tim, masyarakat, pemuda Puncak, Pemerintah Puncak, Pemerintah Propinsi Papua Tengah, Mahasiswa se- Jawa Bali dan akan kerja di masing-masing kota.
“Kita percayakan di masing-masing kota ada koordinatornya. Timika baru bentuk jadi paling kita menyurat ke Polres untuk ijin kegiatan penggalangan dana dan bamak. Yang paling dibutuhkan masyarakat saat ini adalah keamanan dan kenyamanan. Sekarang masyarakat merasa takut, trauma dengan keadaan saat ini. Mereka butuh dukungan dan semangat termasuk makan, minum serta akses. Kami harap pemerintah harus bantu kami,
Ketua Tim Bencana Alam dan Kemanusiaan Distrik Beoga Kabupaten Puncak Papua Tengah, Yunias Kulla