Pemerintah Kabupaten Mimika, melalui Dinas Ketahan Pangan, Menu tup Kegiatan Pelatihan Pengolahan Pangan Lokal (P2PL) dan sekaligus Penyerahan Peralatan. Kegiatan berlangsung di Aula Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika, Jl. Poros Sp 5 (29/062024).
Bupati Mimika, Johannes Rettob, dalam sambutannya mengatakan kegiatan yang di laksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan ini, merupakan tugas pokok dan fungsi yang memang harus terus di tanamkan dan kita buat, untuk kepentingan pengolahan material-material selain beras. Kita selalu berfikir bagaimana caranya kita menanam sagu, jagung, talas, petatas dan lainnya, dengan maksud, apabila suatu saat nanti kita kekurangan beras, kita bisa makan, makanan pokok selain beras ini.
“Dan secara khusus, kita di Papua ada sagu. Dan bagaimana makana – makanan ini bisa di nikmati oleh semua orang, maka kita harus berusaha, kita olah sebaik mungkin. Dan ternyata, saya lihat tadi sudah ada Brownies, Pizza dan Pempek dari ikan. Ibu-ibu nanti jangan setelah pulang dari kegiatan ini, nanti lupa dan tidak buat apa-apa lagi. Semua semangat ya, saya hadir di sini untuk kasih semangat terkait kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini.
Johannes Rettob, Bupati Mimika
Saya yakin dan percaya, bahwa apa yang Ibu-ibu terima di sini, akan bisa di olah dan kerjakan di rumah masing-masing, ataupun di kelompok-kelompok masing-masing, untuk menjadi jualan kita.
Luar biasa, untuk semua peserta yang hadir di sini, nanti bisa melatih teman-teman yang lain. Latihan ini telah selasai, di tempat ini. Tapi, teruslah berlatih di tempat masing-masing untuk terus mengembangkan dan membuat kreasi yang lebih dari pada pelatihan ini.
Johannes Rettob, Bupati Mimika
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Yulius Koga mengatakan kegiatan ini sebenarnya wujud dari Memorandum of Understanding
(MoU) kami, Dinas Ketahanan Pangan dengan Tim Penggerak PKK (TPPKK) Kabupaten. Tiga tahun lalu kami tanda tangan, tiga tahun ini juga kegiatan ini berjalan.
Jadi kegiatan ini benar-benar menggunakan bahan baku dari pangan pokok sagu, petatas dangan keladi. Kita olah dia menjadi kue kering, kue basah, jala-jala sagu, mie sagu dan berbagai macan lainnya. Artinya, tujuan pertama itu untuk menambah perekonomian keluarga.
Yulius Koga, Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika
Saya bangun pangan lokal sagu ini berurutan. Saya bukan cuma bangun tempat produksi sagu keringnya saja, tetapi saya juga bentuk kelompok. Jadi untuk sagu yang di hasilkan, di kelola oleh ibu-ibu ini menjadi kue-kue basah, kering, ice craem dan lain sebagainya. Kita juga siapkan toko untuk tempat menjual hasil olahan tadi. Artinya supaya hasil dari pelatihan ini terus berjalan dan makin berkembang.
Harapan kami, para ibu-ibu ini pulang kembali ke masing-masing Distrik, untuk menggembangkan apa yang mereka dapat dari pelatihan ini. Dan nanti setelah itu, Ibu-ibu ini bisa ajarkan lagi di kampung masing-masing.
Yulius Koga, Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Saya berharap juga untuk Kepala Distrik membuat program yang sama dengan kegiatan ini. Manfaatkan Ibu-ibu yang sudah mendapatkan pelatihan dari Dinas Ketahanan Pangan ini, untuk mengajarkan kembali ke Ibu lain yang ada di kelurahan/kampung, itu maksud sebenarnya.
Untuk di ketahui, kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan ini, berlangsung selama 5 hari. Kegiatan pelatihan pengolahan pangan lokal ini diikuti oleh 6 distrik, terdiri distrik Wania, Mimika Baru, Kwamki Narama, Kuala Kencana, Iwaka, Mimika Timur.