Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah, Sosialisasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Di Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten Mimika Tahun 2024. Sosialisasi dilaksanakan, di salah satu Hotel Jl Yos Sudarso, Timika, Papua Tengah, 15 Agustus 2024.
Maksud dan tujuan dari sosialisasi ini adalah
- Untuk menyebar luaskan informasi tentang konsep, tujuan, dan manfaat dari transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial kepada masyarakat, terutama para pemangku kepentingan seperti pemerintah, swasta, perpustakaan, dan komunitas di Kabupaten Mimika.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para pemangku kepentingan tentang pentingnya transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial agar dapat membangun dukungan dan berkolaborasi sehingga dapat berperan serta dalam proses transformasi tersebut.
- Mengubah persepsi masyarakat bahwa perpustakaan bukan sekedar tempat untuk menyimpan buku namun perpustakaan merupakan tempat untuk berkegiatan bagi masyarakat setempat.
- Meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mimika, Petrus Yumte mengatakan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk mengubah peran perpustakaan dari sekedar tempat menyimpan buku, menjadi pusat kajian masyarakat yang inklusif. Artinya, perpustakaan dirancang agar semua orang, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, budaya, atau kemampuan fisik, dapat mengakses dan memanfaatkan segala sumberdaya yang ada di dalamnya.
“Perpustakaan bukan untuk tempat menyimpan buku, perpustakaan adalah tempat pusat study, dan kajian di sebuah negara maju. Negara maju menjadikan perpustakaan sebagai pusat informasi, tentang informasi apapun yang masyarakat dan wisatawan cari, baik informasi sejarah, budaya, bisnis, hiburan, kuliner dan lain sebagainya yang ada di negara tersebut.
Petrus Yumte.
Konsep inti dari transformasi ini adalah aksesibilitas :
- semua orang harus memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses informasi, pengetahuan dan berbagai layanan yang di sediakan perpustakaan.
- Relevansi : koleksi dan program yang di tawarkan perpustakaan harus relevan, dengan kebutuhan dan minat masyarakat.
- Partisipasi : masyarakat dilibatkan secara aktif dalam perencanaan, pengelolaan, dan pemanfaatan perpustakaan.
- Kemitraan : perpustakaan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas, untuk mencapai tujuan bersama.
Tujuan utama dari transformasi ini adalah,
- memperluas akses informasi agar seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil, dapat dengan mudah mengakses berbagai jenis informasi.
- meningkatkan literasi : membudayakan minat baca dan menulis di masyarakat, sehingga kualitas sumberdaya manusia semakin meningkat.
- memberdayakan masyarakat : melalui berbagai program dan kegiatan yang diselenggarakan, di perpustakaan, masyarakat dapat mengembangkan potensi dan kreatifitasnya.
Saya berharap melalui sosialisasi ini, pemahaman tentang konsep transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial semakin mendalam. Komitmen seluruh pihak untuk mewujudkan perpustakaan yang lebih baik. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait dalam mengembangkan perpustakaan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Mimika, Dantje Nere mengatakan, kita akan mendorong pojok baca, nanti dimulai dari Pusat Pemerintahan (Puspem), dan distrik percontohan. Distrik percontohannya, kalau tidak di Kokonao ya Atuka.
“Kita akan taruh pojok baca, kita siapkan rak buku, dan buku baca di situ, masyarakat yang mau perlu bertemu pejabat atau mengurus sesuatu, bisa menunggu sambil membaca buku di Puspem maupun distrik.
Dantje Nere.
Ia juga mengatakan perpustakaan adalah tempat membagi ilmu pengetahuan. Banyak orang mengira pendidikan itu, milik Dinas Pendidikan Dan Pengajaran (P&P), padahal P&P terbatas, kalau di Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah itu umum, untuk semua kalangan, siapa saja bisa belajar di perpustakaan.
Sosialisasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Di Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten Mimika Tahun 2024, menghadirkan narasumber dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Muhammad Syarif Bando. Dan juga Kepala Dinas, Kepala Distrik, Kepala Lurah, dan Kepala Kampung di Kabupaten Mimika, Pimpinan Perusahaan, Pimpinan Yayasan, Para Pustakawan, Pengelola Taman Baca, dan Pegiat Litetasi. Jumlah peserta dalam sosialisasi 100 orang.