Kepulan asap tebal membumbung dari bangunan yang terbakar pada Rabu (11/09), sekitar pukul : 12.45 WIT di Jalan Pendidikan.
Bangunan yang terbakar berasal dari 12 unit kamar kos yang terletak dilantai dua milik Dirham Husin.
Berdasarkan pantauan di lokasi kebakaran, peristiwa yang sempat membuat warga setempat dan pengendara yang melintas di sekitar lokasi pun panik. Bahkan sempat menyebabkan kemacetan, karena banyak warga dan pengendara yang berkerumun dan berhenti di tepi jalan untuk melihat bangunan yang terbakar.
Untuk meredam api agar tidak menyebar ke bangunan lain pihak BPBD Mimika melalui Damkar mengerahkan enam unit mobil pemadam kebakaran langsung bergerak cepat untuk memadamkan api dengan dibackup anggota Polsek Mimika Baru.
Menurut keterangan dari anak pemilik rumah bernama Mohammad Jabar bahwa sumber api itu berasal dari petakan nomor urut 02.
“Gara-gara kompor meledak karena ada anak kecil didalam kamar 02 itu dia main api di kompor,” ujarnya.
Saat kejadian, kata Jabar para penghuni berusaha menyelamatkan barang penting lainnya dan langsung meninggalkan lokasi tersebut.
“Untuk kerugian saya juga belum bisa pastikan. yang terbakar dilantai dua itu bangunan semi permanen, sedangkan yang dilantai satu ada kios sekaligus rumah itu tidak terbakar karena terbuat dari tembok,”katanya
Sementara salah satu saksi lainnya yang juga penghuni di lokasi tersebut tidak mengetahui betul kronologis kejadiannya.
“Saya tidak tahu pasti karena saat lampu mati dan saya langsung keluar dari kamar. Saat sampai didekat tangga saya lihat anak kecil itu sedang nangis,” tutur Fijay.
“Saya juga tidak tanya karena saya lihat api di kamar 02 sudah besar. Saya juga tidak bisa ambil-ambil barang saya dalam kamar dan saya langsung lari keluar ke jalan untuk minta pertolongan,”sambungnya.
Sementara itu Kapolsek Mimika Baru, AKP J Limbong kepada Wartawan di lokasi kebakaran mengatakan untuk penyebab pasti dari keterangan yang ada bahwa api berasal dari kompor minyak tanah. Namun belum bisa dipastikan, apa penyebab utamanya. Selain kerugianpun belum bisa dipastikan karena belum didata dengan baik.
“Penyebab yang pasti belum tau tetapi tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sementara kerugian mungkin 100 jutaan ada karena penghuni dan barangnya banyak. Hanya saja nanti tim Inafis akan olah TKP untuk memastikan kejadian ini,” katanya.
Limbong mengapresiasi gerak cepat atau respon cepat dari Damkar Mimika. Karena berkat respon cepat inilah api tidak menyebar ke rumah lain.
Untuk diketahui 12 kamar kos yang terbakar di lantai dua ini dihuni sebanyak 11 Kepala Keluarga dengan profesi yang berbeda.