Wahana Visi Indonesia (WVI) menggelar Focus Grup Discussion (FGD) Pemetaan dan Peningkatan Mitra Lokal Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Mimika. Disscusion dilaksanakan, di salah satu Hotel, Jl Hasanuddin Timika, Mimika, Papua Tengah (23/10/2024).
Tujuan dari FGD adalah untuk menjalin kerjasama antara Wahana Visi Indonesia dengan Mitra Lokal dalam pemetaan kebutuhan bersama dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Mimika.
Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Bidang Perekonomian Dan Pembangunan, Willem Naa dalam pembacaan sambutan Pj Bupati Mimika mengatakan, Indonesia merupakn salah satu negara dengan prevelensi anak kerdil (stunting) yang tinggi. Tantangan terbesar dalam pencegahan stunting adalah memastikan pelaksanaan program, kegiatan, dan sumberpembiayaan terkait pencegahan stunting dapat terlaksana secara terpadu di tingkat kabupaten dan desa.
Lanjutnya, berdasarkan data survei kesehatan Indonesia Tahun 2023 sebesar 21,5℅ untuk stunting secara nasional. Sedangkan prevelensi stunting di Papua Tengah sebesar 39,4℅ atau 46.128 kasus.
“Pelaksanaan intervensi Penurunan stunting perlu dilaksanakan secara terintegrasi dengan pendekatan holistik dengan multi pihak dan multi sektor, ucap Willem. Lanjutnya, penurunan stunting juga akan lebih efektif, apabila intervensi gizi spesifik, dan sensitif dilakaukan secara terintegrasi, atau terpadu”.
Ia juga mengatakan, penyelenggaraan intervensi secara konvergen, di lakukan dengan menggabungkan atau mengintegrasikan berbagai sumberdaya untuk mencapai tujuan bersama, yaitu memastikan layanan dari setiap intervensi gizi spesifik, dan interfensi gizi sensitif tersedia di kabupaten dan desa, serta mudah di akses dan dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat yang membutuhkan.
“Terutma ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-23 bulan yang disebut sebagai rumah tangga 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) atau sasaran prioritas. Selain itu, terdaapat kategori sasaran penting, yaitu anak usia 24-59 bulan, wanita usia subur (WUS) dan remaja putri”. Ungkapnya.
Mari bersama – sama kita berkolaborasi, ucap Willem, antara Pemerintah Daerah bersama CSO/FBO/LSM dalam pelaksanaan intervensi pencegahan stunting. Proses kolaborasi mitra lokal dalam penurunan stunting mulai dari penyamaan persepsi, pemetaan kebutuhan bersama atau kesepakatan bersama, kegiatan yang dilaksanakan bersama, dan di pantau bersama. Dan saling mendukung sesuai terget masing – masing untuk penurunan stunting.
Mewakili Senior Program Manager Pasti-Papua dari Wahani Visi Indonesia, Veronika Utami mengatakan, kami akan mulai berfokus untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Asmat, Mimika, dan Nabire mulai tahun 2025.
Lanjutnya, kami tidak bekerja sendiri. Maka dari itu, melalui kegiatan pagi hari ini, kami mengundang mitra – mitra yang ada di Kabupaten Mimika untuk bersinergi mendukung program Pemerintah Kabupaten Mimika yaitu percepatan penurunan stunting.
“Ini pertemuan pertama kita, ucap Veronika. Semoga pertemuan pertama ini, kita bisa saling mengenal sebagai mitra yang bisa berkolaborasi dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Mimika”.
Kedepan mungkin akan ada jadwal rutin untuk kita bisa berkoordinasi dan berkolaborasi, agar dampak yang kita lakukan bersama nanti bisa lebih besar, dan ada manfaat yang dirasakan langsung oleh masyarakat Kabupaten Mimika. Ungkapnya.
Veronika juga mengatakan, untuk di Mimika kami ada di 11 kampung, 6 kampung di pesisir dan 5 di kota diantaranya Nayaro, Koperapoka, Tipuka, Ayuka, Nawaripi, Kokonao, Kekwa, Atuka, Manasari, Ohotya Omawita, Panamo.