Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) RI Natalius Pigai menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh Tokoh Masyarakat, dan komunitas yang ada di Timika. Meskipun berbeda – beda suku, ras dan agama tetapi selalu bersatu menjaga kedamaian dan ketenteraman di tengah – tengah masyarakat Mimika.
Hal ini disampaikan Natalius usai memimpin Rapat Koordinasi dan Penguatan Kapasitas HAM di salah satu Hotel, Jalan Cenderawasih, Mimika, Papua Tengah 13/05/2025).
Natalius menjelaskan bahwa salah satu yang menjadi konsen pemerintah saat ini adalah memberikan perhatian kepada Ibu maupun anak. Sebab dikatakan Natalius, salah satu aspek dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di masa yang akan datang adalah memperhatikan Ibu maupun anak.
Di Papua, khususnya Timika perhatian terhadap Ibu maupun anak termasuk rendah. Maka dari itu Natalius mengharapkan agar hal ini harus menjadi konsen bersama baik pemerintah, swasta, maupun komunitas – komunitas.
“Kalau Ibu tidak sehat, tidak kenyang, dan tidak pintar, bagaimana dengan anaknya. Anak ini generasi penerus bangsa. Ini yang tidak pernah diperhatikan selama ini,” jelas Natalius.
lanjutnya. Ia mengatakan bahwa kebijakan – kebijakan yang di buat oleh pemerintah daerah harus menyentuh langsung kepada masyarakat. Seperti apa yang sedang di lakukan oleh Presiden Prabowo. Sebab dikatakan Natalius Presiden Prabowo saat ini, sedang gencar – gencarnya membangun orang kecil.
Pembangunan orang kecil yang dimaksud Natalius yaitu seperti Makanan Bergizi Gratis (MBG), dan Sekolah Rakyat (SR) yang di peruntukan bagi orang miskin yang sulit mendapat akses pendidikan karena ketidak mampuan orang tua secara finansial.
“Maka dari itu pemerintah menghadirkan pendidikannya. Agar orang kecil dapat berpendidikan dengan baik dan benar,” terangnya.
Ia juga mengajak kepada Tokoh masyarakat, dan kelompok komunitas untuk menyampaikan masukan – masukan terkait MBG kepada pemerintah. Masukan seperti adanya komunitas yang belum mendapatkan MBG, maupun dalam hal pelayanan yang masih kurang. Sebab menurutnya, perbaikan yang lakukan saat ini adalah untuk 10, 15 sampai 20 tahun mendatang.
“Sampaikan saja. Tidak ada masalah. Karena tujuannya untuk perbaikan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Natalius menjelaskan bahwa Kementerian HAM sudah melakukan kunjungan ke Kabupaten Nduga dan Maybrat, serta telah bertemu dengan Bupati Intan Jaya dan Bupati Puncak berbicara terkait pengungsi.
“Kedepan masyarakat pengungsi bisa kembali dan beraktivitas sebagaimana mestinya. Sehingga pendidikan, kesehatan dan segala aspek kehidupan masyarakat dapat berlangsung secara normal,” jelasnya.
Natalius menambahkan, dalam rapat koordinasi ini juga membahas tentang bagaimana tingkat keperdulian perusahaan – perusahaan terhadap masyarakat lokal, buruh, ekonomi, dan keselamatan lingkungan.