Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Dinas Komunikasi Dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Mimika menggelar Rapat Dewan Smart City di Hotel Horison Ultima, Jalan Hasanuddin, Mimika, Papua Tengah, Rabu (28/05/2025).
“Kabupaten Mimika sudah mempunyai master plan Smart City yang tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) dan berlaku hingga 2029,” ujar Bupati Mimika Johannes Rettob dalam wawancara usai memimpin rapat.
Lalu master plan Smart City yang sudah tertuang dalam Perbup ini akan kembali direvisi, sebab kata Johannes master plan smart city ini masih sesuai dengan RPJMD Mimika.
Bupati Mimika menjelaskan, pada dasarnya dewan smart city ini di bentuk untuk menentukan arah kebijakan smart city di Mimika. Dan rapat dewan smart city ini juga adalah rapat rutin yang sudah di lakukan sejak tahun 2017.
“Tetapi, karena rapat dewan smart city ini adalah rapat pertama dalam pemerintahan kami (Johannes Rettob dan Emanuel Kemong), maka kami hadir dalam menentukan beberapa arah kebijakan – kebijakan untuk lima tahun kedepan,” ungkapnya.
Selanjutnya Bupati menerangkan bahwa dirinya akan melakukan evaluasi pada beberapa kebijakan – kebijakan terkait implementasi smart city di Mimika. Karena menurutnya implementasi yang dilakukan hanya melaksanakan pameran yang menampilkan branding aplikasi, pelayanan, dan lainnya di Yogyakarta.
Johannes menyampaikan ada orang – orang yang mengatakan bahwa penerapan konsep smart city di Mimika belum tepat dilakukan, karena masih terdapat masyarakat yang belum mengetahui banyak hal tentang teknologi, dan masih hidup dalam kemiskinan. Padahal menurut Johannes justru dalam smart city ada implementasi regulasi – regulasi yang menjadi solusi untuk memudahkan masyarakat.
“Saya berharap rapat dewan smart city ini dapat menghasilkan kebijakan – kebijakan yang juga sekaligus menjadi solusi bagi pelayanan masyarakat yang baik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Johannes memberitahukan bahwa pemerintah kabupaten Mimika telah menetapkan “Mimika Rumah Kita” sebagai branding. Mimika Rumah Kita mengartikan bahwa di Mimika ada banyak budaya, bahasa, dan agama. Oleh sebab itu dengan branding Mimika Rumah Johannes berharap masyarakat Mimika dapat menjunjung toleransi, solidaritas, dan gotong royong sehingga tercipta harmonisasi.
“Dengan branding Mimika Rumah Kita, saya berharap Mimika mendapatkan julukan kota harmoni. Mimika sekarang masuk nominasi, dan mudah – mudahan Oktober Mimika bisa ditetapkan menjadi kota harmoni di Indinesia,” tutupnya.