By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
CND IndonesiaCND IndonesiaCND Indonesia
  • Daerah
  • Pemerintahan
  • Tanah Papua
    • Papua
    • Papua Barat
    • Papua Tengah
    • Papua Selatan
    • Papua Pegunungan
    • Papua Barat Daya
  • Nasional
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Lainnya
    • Lensa Foto
    • Ekonomi
    • Internasional
Search
  • ADVERTISE
  • ONLINE BESTHot
  • CUSTOMER
  • SERVICES
  • SUBSCRIBE
© 2024 CND Indonesia | All Rights Reserved
Reading: Warga Distrik Mimika Barat Tengah Mendesak Penerangan di Kampung, Klemens Ipiyaya : Pertanyakan Program Papua Terang Untuk OAP
Font ResizerAa
CND IndonesiaCND Indonesia
Font ResizerAa
  • Daerah
  • Pemerintahan
  • Tanah Papua
  • Nasional
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Lainnya
Search
  • Daerah
  • Pemerintahan
  • Tanah Papua
    • Papua
    • Papua Barat
    • Papua Tengah
    • Papua Selatan
    • Papua Pegunungan
    • Papua Barat Daya
  • Nasional
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Lainnya
    • Lensa Foto
    • Ekonomi
    • Internasional
Follow US
  • Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
© 2024 CND Indonesia | All Right Reserved
CND Indonesia > Blog > Daerah > Warga Distrik Mimika Barat Tengah Mendesak Penerangan di Kampung, Klemens Ipiyaya : Pertanyakan Program Papua Terang Untuk OAP
Daerah

Warga Distrik Mimika Barat Tengah Mendesak Penerangan di Kampung, Klemens Ipiyaya : Pertanyakan Program Papua Terang Untuk OAP

Timika, Papua Tengah

25/06/2025
Kepala suku Kampung Uta, Klemens Ipiyaya. Foto : Ety Welerubun/CND IndonesiaReporter : Ety Welerubun
SHARE

Warga Distrik Mimika Barat Tengah kembali menyuarakan kebutuhan mendesak akan penerangan di kampung-kampung mereka. Hingga kini, sebagian besar wilayah di distrik tersebut masih belum teraliri listrik secara memadai, membuat aktivitas masyarakat terhambat, terutama di malam hari.

Kepala suku kampung Uta, Klemens Ipiyaya kepada wartawan di Uta, Sabtu (21/06/2025) mengatakan masyarakat kampung pernah dengar ada program Papua Terang. Namun kenyataanya di wilayah pesisir dan pegunungan belum menikmati penerangan itu. Distrik Mimika Barat Tengah pada umumnya dan kampung Uta pada khususnya sama sekali tidak menikmati penerangan. Karena listrik menyala hanya tiga jam saja yaitu pukul 18.00 WIT – 21.00 WIT. Sebelumnya enam jam, namun hanya tiba-tiba berubah jadi tiga jam.

“Penerangan hanya 3 jam ini sama saja untuk apa. Kami dengar ada program Papua Terang tapi kami di kampung-kampung ini tidak menikmati penerangan itu padahal kami orang Papua. Kalau terang hanya 3 jam itu bukan Papua terang tapi tetap Papua gelap,” tegasnya.

Klemens menambahkan penerangan di kampung Uta menggunakan PLTS. Namun PLTS ini untuk apa kalau hanya tiga jam saja, bukan enam jam.

“Kenapa tidak bisa sampai 12 jam? Karena kalau tiga jam masak nasi di rice cooker mungkin belum masak, lampu su mati. Es batu belum keras lampu sudah mati, anak baru mo belajar lampu su mati. Setidaknya 6 jam itu lumayan, kalau tiga jam sangat tidak maksimal,” tambah Kelly yang juga tokoh masyarakat.

Kelly juga mengucapkan terimakasih kepada Bupati Johannes Rettob dan Wabup Emanuel Kemong yang punya visi dan misi membagun dari kampung ke kota. Dirinya berharap, pemerintah bisa bantu masyarakat untuk menikmati penerangan seperti di wilayah kota.

“Kami ingin menikmati penerangan. Anak-anak mau belajar juga tidak efektif dengan penerangan 3 jam ini. Yang punya uang bisa beli genset dan solar untuk penerangan, tapi yang tidak punya genset menikmati kegelapan sampai pagi. Kami kecewa dengan kondisi ini. Karena bukan baru 1-2 bulan tapi sudah bertahun-tahun,” tutup Kelly.

Sementara itu, Kepala Distrik Mimika Barat Tengah Lukas Muyapa melalui Sekretaris Distrik, Melky Sedek Snay mengakui kebutuhan listrik merupakan prioritas utama yang telah diusulkan ke pemerintah kabupaten. Ia berharap adanya program elektrifikasi desa dari PLN atau kerja sama dengan pihak swasta untuk menghadirkan listrik tenaga surya sebagai solusi jangka menengah.

Advertisements

Menurut Melky penerangan di Distrik Mimika Barat Tengah awalnya enam jam, namun kini hanya tiga jam.

Terkait program Papua Terang yang dihadirkan oleh PLN, diharapkan ada perbaikan dan peningkatan dari awal 6 jam yaitu pukul 18.00 Wit hingga 24.00 WIT, kini turun menjadi tiga jam.

“Kami berharap ada perbaikan, sehingga dari waktu ke waktu tidak tiga sampai enam jam, tetapi bisa 12 jam kembali. Artinya sepanjang malam masyarakat bisa menikmati penerangan,” harap Melky.

Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan menjadi keluhan utama warga.

“Kami hidup dalam gelap setiap malam. Anak-anak sulit belajar, dan kegiatan ekonomi masyarakat tidak bisa berkembang,” ungkap Martinus, salah satu tokoh pemuda di Kampung Mupuruka, Sabtu (21/06/2025).

Beberapa kampung juga mengandalkan lampu minyak tanah atau genset yang hanya bisa dihidupkan beberapa jam sehari karena keterbatasan bahan bakar.

Martinus berharap pemerintah daerah, khususnya PT PLN di Mimika, Papua Tengah segera turun tangan memberikan solusi konkret.

“Kami tidak minta macam-macam. Kami hanya ingin hidup seperti saudara-saudara kami di tempat lain yang sudah terang,” tambah Martinus.

You Might Also Like

Dukcapil Gelar Sosialisasi Tentang Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk

Dinsos Mimika Berikan Penyuluhan Ketahanan Keluarga, Petrus Yumte : Tidak Jaminan Punya Uang Anaknya Sukses Dan Hidup Baik

Pemkab Mimika Alokasi Dana Hibah Pada 10 Parpol

Kesbangpol Gelar FGD Bahas isu Politik Di Mimika

Sinergitas TNI-Polri : Kodim 1710/Mimika Ikuti Olahraga Bersama Dalam Rangka Hari Bhayangkara ke-79

TAGGED: Distrik Mimika Barat Tengah, Kepala Suku Uta Klemens {p[yaya, Pemkab Mimika, PLN Mimika, Program Papua Terang

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp LinkedIn Copy Link
Previous Article Pemkab Mimika Alokasi Dana Hibah Pada 10 Parpol
Next Article Dinsos Mimika Berikan Penyuluhan Ketahanan Keluarga, Petrus Yumte : Tidak Jaminan Punya Uang Anaknya Sukses Dan Hidup Baik
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ad imageAd image

Stay Connected

248.1kLike
69.1kFollow
134kPin
54.3kFollow

Berita Terbaru

Dukcapil Gelar Sosialisasi Tentang Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk
Daerah
Dinsos Mimika Berikan Penyuluhan Ketahanan Keluarga, Petrus Yumte : Tidak Jaminan Punya Uang Anaknya Sukses Dan Hidup Baik
Daerah
Pemkab Mimika Alokasi Dana Hibah Pada 10 Parpol
Daerah Politik
Kesbangpol Gelar FGD Bahas isu Politik Di Mimika
Daerah
CND IndonesiaCND Indonesia
Follow US
© 2025 CND Indonesia | All Right Reserved
  • Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?