Kepala Distrik Kwamki Narama Yulius Hagabal mengatakan 80 persen masyarakat Orang Asli Papua (OAP) di Distrik Kwamki Narama masuk dalam kategori miskin ekstrem.
Hal ini disampaikan Kepala Distrik Kwamki Narama Yulius Hagabal saat di wawancara di Kantor Pemerintah Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua Tengah, Kamis (24/07/2025).
Yulius menjelaskan dari 9 kampung, dan 1 kelurahan di kwamki narama rata – raya di tinggali oleh masyarakat Orang Asli Papua (OAP). Dan 80 persen masyarakat OAP masuk dalam kategori miskin ekstrem karena faktor belum memiliki pekerjaan, tidak dapat bekerja, janda dan duda.
“Ini butuh perhatian serius dari pemerintah,” jelasnya.
Yulius menerangkan bahwa dari ribuan orang yang tinggal di Distrik Kwamki Narama hanya terdapat lima puluh orang yang memiliki pekerjaan. Dan dari setiap kampungnya hanya terdapat 5 sampai 10 orang yang memiliki pekerjaan baik di pemerintahan maupun perusahaan.
Lebih lanjut Yulius juga memberitahukan ada banyak masyarakat OAP di kwamki narama yang belum memiliki tempat tinggal. Kata Yulius satu rumah bisa ditinggali oleh 3 sampai 5 Kepala Keluarga (KK).
“Contohnya saya. Ada 15 KK yang tinggal di rumah saya. Termasuk anak, istri, suami, dan yang lainnya,” ungkap Yulius.
Maka dari itu, Yulius mengatakan pemerintah akan terus berupaya menangani kemiskinan ekstrim yang ada di Distrik Kwamki Narama melalui berbagai sektor. Dan salah satu upaya penanganan kemiskinan ekstrim yang sudah dilakukan pemerintah yaitu melalui bantuan beras.