Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mimika menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat Dalam Pengurangan Resiko Bencana di salahsatu Hotel, Jalan Yos Sudarso, Mimika, Papua Tengah, Kamis (31/07/2025).
Program Kampung Siaga Bencana (KSB) bertujuan untuk membangun ketangguhan komunitas melalui pemberdayaan masyarakat lokal, khususnya relawan yang siap siaga sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi.
Tujuan dari kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat ini juga untuk terlaksananya kegiatan pelatihan relawan KSB agar tersedianya relawan KSB yang kompeten di lima kampung rawan bencana.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Mimika Frans Kambu dalam wawancaranya menyampaikan agar narasumber dari kegiatan ini yaitu Kementerian Sosial (PSKBA), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mimika, Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika dapat menyampaikan materi secara baik kepada peserta dari perwakilan lima kampung ini. Karena kampung merupakan pertahanan wilayah.
Frans menjelaskan kegiatan pelatihan ini tidak dibuat hanya untuk berhenti sampai disini saja. Tetapi menurutnya harus ada rekomendasi tindaklanjut kepada peserta dari narasumber.
“Bukan sasaran saja yang dibuat lalu selesai. Harus ada rekomendasi tindaklanjut apa yang harus dilakukan kedepan dari narasumber,” jelasnya.
Frans pun berharap perwakilan peserta dari masing – masing kampung ini dapat mengikuti pelatihan dengan baik, untuk selanjutnya membagikan ilmu yang telah didapatkan pada pelatihan ini di kampungnya masing – masing. Dan Frans pun berharap pemerintah bertanggungjawab untuk menindaklanjuti apa yang sudah dilakukan agar kegiatan yang sama tidak lagi dibuat tiap tahunnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinsos Mimika Philipus Dolame menyampaikan tujuan kegiatan ini yaitu untuk memberikan pelatihan cara bagaimana mengambil tindakan jika terjadi bencana wilayah kampung mereka masing – masing.
Philipus menjelaskan Mimika merupakan salah satu wilayah yang tergolong rawan bencana. Maka dari itu kata Philipus perlu ada pelatihan cara penanganan jika terjadi bencana dikampung – kampung pesisir maupun pegunungan.
“Kalau dipantai itu rawan bencana banjir. Sedangkan bagian gunung itu longsor dan banjir,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Philipus berharap peserta kegiatan dapat mengikuti sacara baik kegiatan ini untuk selanjutnya dapat di terapkan jika terjadi bencana di wilayah kampungnya masing – masing.
“Jika besok – besok terjadi bencana mereka bisa menangani atau siaga bencana,” ungkapnya.
Untuk diketahui. Adapun peserta dalam kegiatan pelatihan ini yaitu Relawan KSB Kampung Iwaka, Relawan KSB Kampung Hiripau, Relawan KSB Kampung Poumako Cenderawasih, Relawan KSB Kampung Koperapoka, Relawan KSB Diatrik Mimika Tengah.