Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Mimika menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Dukcapil Se Tanah Papua di Hotel Horison Diana, Jalan Budi Utomo, Mimika, Papua Tengah, Kamis (31/07/2025).
Rakorda ini dihadiri oleh 6 Kepala Dinas (Kadis) Dukcapil Provinsi dan 15 Kadis Dukcapil Kabupaten/Kota Se Tanah Papua.
Tujuan Rakorda ini untuk menyamakan persepsi, pemahaman, dan sinergitas seluruh jajaran Dukcapil Se Tanah Papua dalam menyiapkan data base Orang Asli Papua (OAP) yang akurat dan failed guna mendukung perencanaan pembangunan dan kebijakan – kebijakan pada masyarakat, ucap Kadis Dukcapil Mimika Slamet Sutejo dalam pembacaan laporan panitia.
Kegiatan Rakorda ini juga dijelaskan Slamet sekaligus dirangkaikan dengan kegiatan layanan jemput bola yang akan dilakukan di Mawokaw Jaya, Distrik Wania dan Asrama Tomawin, Distrik Tembagapura.
Serta Dukcapil Art and Run Festival 2025 yang akan dilaksanakan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Mimika, Sabtu 02/08 dalam menyambut perayaan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia.
“Kita berharap seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan lancar. Untuk rekan – rekan silahkan datang ke MPP Kabupaten Mimika,” tutupnya.
Sementara itu Bupati Mimika Johannes Rettob dalam sambutannya menyampaikan Mimika merupakan kabupaten yang sangat heterogen dangan beragam suku, agama, ras dan budaya. Namun dapat membangun Mimika bersama – sama menjadi peluang yang besar untuk bersama.
“Maka dati itu Pemerintah Kabupaten Mimika menetapkan Mimika menjadi Mimika rumah kita. Dimana kita punya rumah harus kita sayang, dan kita dijaga sebaik – baiknya,” ucapnya.
Bupati menjelaskan bahwa Pemkab Mimika akan terus berupaya dengan berbagai cara dan inovasi terkait dengan pelayanan data kependudukan yang menjadi prioritas. Salah satu cara dan inovasi yang dilakukan yaitu dengan menempatkan petugas – petugas Dukcapil pada Rumah Sakit. Hal ini kata Bupati bertujuan agar setiap orang yang baru lahir akan langsung memiliki kartu identitas anak.
“Ada satu program yang kita buat disini namanya Lala pu kaka (Lahir Langsung Punya Kartu Keluarga),” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Mimika pun kata Bupati telah melakukan penginputan data kependudukan pada Orang Asli Papua kurang lebih sebanyak 171.000 dari 318.000 jumlah penduduk di Mimika. Dan menurutnya penginputan ini sudah hampir selesai.
“Jadi kelihatannya sudah stag. Kemungkinan tidak naik lagi,” katanya.
Bupati berharap peserta Rakorda ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Dan selanjutnya mengaplikasikan hasil yang di dapatkan dari Rakorda ini pada wilayah masing – masing kabupaten/kota di Tanah Papua. Agar data OAP dapat digunakan sebagai satu data OAP di seluruh Tanah Papua.